Cuaca Panas di Semarang Tembus 35 Derajat Celcius, Begini Penjelasan BMKG
Semarang – Beberapa hari cvtogel terakhir, warga Kota Semarang dan sekitarnya mengeluhkan suhu udara yang sangat panas dan menyengat. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum di Kota Lumpia tersebut tercatat mencapai 35 derajat Celsius, sebuah angka yang cukup tinggi untuk wilayah pesisir utara Jawa Tengah.
Kondisi ini membuat masyarakat bertanya-tanya, apakah gelombang panas sedang melanda Semarang atau ada penyebab lain di balik suhu yang ekstrem ini? Berikut adalah penjelasan lengkap dari BMKG.
Penyebab Suhu Panas di Semarang Menurut BMKG
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Tengah, menyampaikan bahwa cuaca panas yang dirasakan masyarakat bukanlah gelombang panas (heatwave) seperti yang terjadi di negara-negara subtropis. Fenomena ini merupakan kejadian normal yang sering terjadi pada masa peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan atau sebaliknya.
“Penyebab utama dari meningkatnya suhu udara saat ini adalah posisi semu matahari yang sedang berada di sekitar wilayah ekuator, termasuk Jawa Tengah. Posisi ini menyebabkan penyinaran matahari berlangsung lebih intens dan hampir tegak lurus,” jelasnya.
BMKG menambahkan bahwa minimnya tutupan awan juga membuat sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi tanpa banyak hambatan. Kombinasi antara langit cerah, kelembapan udara yang rendah, dan kecepatan angin yang lemah semakin memperkuat efek panas yang dirasakan.
baca juga: mascherano-messi-tidak-kesakitan-tapi
Bukan Gelombang Panas
BMKG secara tegas menyatakan bahwa kondisi ini bukan gelombang panas, karena Indonesia yang berada di wilayah tropis tidak mengalami fenomena gelombang panas dalam pengertian meteorologi yang sesungguhnya. Gelombang panas umumnya terjadi di wilayah lintang tinggi seperti Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa bagian Asia Timur.
“Di Indonesia, suhu maksimum harian yang tinggi masih dalam batas normal. Kita belum sampai pada kondisi ekstrem yang masuk kategori heatwave,” ujar pakar klimatologi dari BMKG.
Potensi Dampak terhadap Kesehatan dan Aktivitas Warga
Meskipun tidak tergolong sebagai gelombang panas, suhu yang tinggi tetap berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, terutama dehidrasi, kelelahan, dan heatstroke, terutama bagi anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan.
BMKG dan Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau masyarakat untuk:
-
Mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari.
-
Menggunakan pelindung kepala, topi, atau payung jika terpaksa keluar rumah.
-
Mengonsumsi air putih secara cukup untuk mencegah dehidrasi.
-
Menghindari pakaian berwarna gelap dan berbahan panas.
Kapan Suhu Akan Kembali Normal?
Menurut prediksi BMKG, suhu tinggi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan sebelum musim hujan mulai menunjukkan tanda-tandanya. BMKG memperkirakan awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah bagian utara, termasuk Semarang, akan mulai terjadi pada pertengahan hingga akhir Oktober, tergantung perkembangan dinamika atmosfer.
Kesimpulan
Cuaca panas yang saat ini melanda Semarang dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius merupakan fenomena alamiah akibat pergerakan posisi semu matahari dan kondisi atmosfer yang mendukung peningkatan suhu harian. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, menjaga kesehatan, dan mengikuti informasi cuaca terkini dari BMKG.
Dengan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat tidak panik dan bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca yang sementara ini terasa menyengat. BMKG juga terus memantau perkembangan suhu dan cuaca secara real-time untuk memberikan informasi yang akurat dan bisa diandalkan.
sumber artikel: www.thaichili2go.com